Rabu, 31 Mei 2017

Materi Aqidah Akhlak



BAB II
PEMBAHASAN
A.  Meningkatkan keimanan kepada Qadha dan Qadhar
1.   Ciri-ciri Orang Beriman Kepada Qada dan Qodar
Iman kepada qada dan qadar adalah menyakini dengan sepenuh hati bahwa segala sesuatu yang terjadi di alam ini dikuasai oleh sesuatu hukum yang pasti dan tetap yang tidak tunduk kepada kemauan sendiri. Segala sesuatu meliputi semua kejadian yang menimpa seluruh makhluk hidup, termasuk manusia dan benda-benda yang ada di alam semesta.
Berikut ini ciri-ciri orang yang beriman kepada Allah swt.
a.    Selalu beriktiar dengan sungguh-sungguh dalam meraih ridha Allah swt.
b.   Bertawakal kepada Allah swt., atas segala sesuatu yang diusahakannya.
Cara-cara bertawakal kepada Allah swt. antara lain.
1)   Hendaklah mengerjakan pekerjaan dengan tekun dan ikhlas
2)   Melaksanakan pekerjaan harus diikuti ikhtiar lahir dan batin
3)   Harus mempunyai keyakinan bahwa ikhtiarnya akan Berhasil
4)   Jika berhasil tetap bersyukur kepada Allah swt dan jika gagal tidak berputus asa.
c.    Apabila usahanya belum berhasil, tidak putus asa.
firmanAllah swt.
 (Q.S. Yusuf/12: 87)
d.     Berusaha dengan sungguh-sungguh agar dapat meraih prestasi yang diinginkan.
 (Q.S. ar-Ra’d/13:11)
e.      Selalu berdoa kepada Allah swt yang memiliki apa yang ada di dunia maupun yang di akhirat. Jika tidak berdoa kepadaAllah swt. hukumnya berdosa.


2.     Hubungan Antara Qada dan Qadar
Kalian bisa menjelaskan hubungan antara keduanya. Kita pelajari dulu tentang qada dan qadar.
a.      Qada artinya keputusan atau ketetapan Allah swt terhadap makhlukNya atas segala sesuatu yangt akan terjadi di dunia maupun di akhirat.
b.     Qadar artinya segala ketentuan Allah swt yang terjadi.
Kalian ingat musibah yang terjadi pada tahun 2006?
1)   Pesawat Adam Air hilang, tidak satu mayat pun ditemukan termasuk bangkai pesawat, hanya sayap satu ditemukan nelayan itupun belum tentu.
2)   KM Senopati Expres yang tenggelam di laut Jawa, bangkai kapal hilang, penumpang ditemukan satu persatu itupun waktunya lama sekali.
3)   Kereta api dengan kereta api bertabrakan manusia jadi korban, harta hilang, dan membuat waswas bagi orang yang akan bepergian.
c.      Macam-macam takdir
Takdir itu sendiri dibagi atas dua hal, yaitu takdir mubram dan takdir muallaq.
1)   Takdir mubram yaitu ketentuan Allah swt yang sudah berlaku atas manusia tanpa dapat dielakan lagi meskipun dengan ikhtiar seperti usia, kelahiran dan kematian.
2)   Takdir muallaq yaitu ketentuan Allah swt yang mungkin dapat diubah oleh manusia melalui ikhtiarnya bila Allah swt mengijinkan. Seperti kekayaan, kepandaian, kesehatan dan lain-lain.
3.   Contoh-contoh Qada dan Qadar Dalam Kehidupan Sehari-hari
Kalian bisa memberi contoh qada dan qadar jika bisa sebutkan 3 contoh saja.
a.      Contoh yang baik adalah seorang yang bisa menunaikan ibadah haji. Oleh Allah sudah ada qada sebelum dia berangkat untuk dia, kemudian ia sudah haji, maka takdir berlaku untukdia.
b.     Contoh yang jelek adalah seseorang bisa merampok, oleh Allah sudah ada qada sebelum dia melaksanakan untuk dia, kemudian dia sudah merampok, maka takdir Allah swt. Berlaku untuk dia.

4.     Ayat-ayat Al-Qur’an yang Berkaitan dengan Qada dan Qadar
Kalian sudah pernah baca ayatnya? Jika sudah sebutkan 3 ayat saja.
a.     (QS. Ar Ra‘du/13: 8)
b.    (Q.S. Yasin/36: 38)
c.     (Q.S. An-Nisa/4: 78)
d.   (Q.S.Ar-Ra‘d/13: 11

B.  Menghindari perilaku tercela
1.   Pengertian Takabur
Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Muslim, Rasulullah saw. menjelaskan tentang pengertian takabur (sombong), yaitu sebagai berikut:
Artinya: “Tidak akan masuk surga orang yang dalam hatinya tersimpan sedikit saja kesombongan. Sahabat berkata: Sesungguhnya ada seseorang yang suka berpakaian bagus dan sandalnya juga bagus. Rasulullah bersabda: Sesungguhnya Allah itu indah dan menyukai keindahan sedangkan sombong itu menolak kebenaran dan merendahkan manusia. (H.R. Muslim/131)
Dari hadis di atas jelas bahwa yang dimaksud takabur atau sombong adalah tindakan menolak kebenaran dan merendahkan manusia. Orang yang takabur akan selalu menganggap dirinya lebih baik dan lebih benar dibandingkan dengan orang lain. Orang yang takabur juga akan selalu menganggap rendah atau remeh terhadap orang lain.
Sifat takabur ini biasanya dipengaruhi oleh kedudukan, kekayaan, kecantikan, kepandaian, atau keunggulan lain yang dimiliki seseorang. Orang yang sombong atau takabur akan dijauhi oleh teman-temannya.
Allah swt tidak suka terhadap orang-orang yang sombong. Hal ini sesuai dengan firman Allah swt. dalam surah an-Nahl sebagai berikut: (Q.S. an-Nahl/16 : 23)

2.     Contoh Perilaku Sombong (Takabur)
Bahkan dalam hadis yang diriwayatkan oleh Muslim, seperti yang telah disebutkan di atas, orang-orang yang sombong diancam dengan hukuman tidak akan masuk surga. Sejarah mencatat banyak orang yang terjebak dalam perilaku sombong dan takabur. Kebanyakan dari mereka celakanya adalah orang-orang yang berpengaruh atau memegang kekuasaan. Seperti yang telah difirmankan oleh Allah swt., bahwa orang-orang dengan sifat takabur ini tidak akan mempunyai hidup yang indah dan bermakna. Orang-orang ini biasanya akan berakhir dengan tragis dan mengenaskan.
Beberapa contoh manusia dengan sifat sombong dan takabur antara lain:
a.    Raja Fira‘un
Firaun oleh Allah swt. banyak diberi kelebihan yaitu pangkat, kedudukan, kekuasaan, dan kerajaan. Bahkan, Firaun diberi kefadalan oleh Allah swt. berupa selama hidupnya ia tidak pernah sakit. Dengan kelebihan-kelebihan yang diberikan oleh Allah swt. tersebut, bukannya bersyukur dan berterima kasih, Firaun malah menjadi kufur dan takabur. Firaun merasa dirinya paling berkuasa, paling hebat. Bahkan, Firaun mengaku dirinya sebagai Tuhan. Allah swt. mengutus Nabi Musa as. untuk menunjukkan kebenaran dan mengajak Firaun kembali beriman kepada Allah swt. Terhadap ajakan Nabi Musa ini Firaun sama sekali tidak bergeming Takabur.

b.   Karun
Karun merupakan contoh manusia yang sombong karena harta yang dimiliki. Oleh Allah swt., Karun diberi kekayaan yang luar biasa jumlahnya. Terhadap kekayaan ini, Karun kemudian menjadi lupa diri dan melupakan fitrahnya sebagai manusia. Karun berubah menjadi manusia dengan derajat kesombongan yang luar biasa. Allah tidak berkenan dengan sifat Karun tersebut, akhirnya Allah menenggelamkan seluruh harta Karun ke dalam bumi.

c.    Abu Lahab
Abu Lahab merupakan contoh orang yang sombong karena kedudukan dan pengaruhnya di masyarakat. Pada waktu itu, Abu Lahab merupakan tokoh masyarakat yang sangat disegani oleh semua orang. Akibat merasa dirinya lebih hebat dari semua orang, Abu Lahab pun kemudian mengingkari ajakan Rasulullah saw. untuk beriman kepada Allah swt.
3.     Akibat Negatif dari Sifat Takabur
Sifat takabur, dalam apapun bentuknya, merupakan sifat yang harus dijauhi oleh setiap manusia. Sifat ini tidak membawa manfaat tapi justru akan melahirkan bencana bagi dirinya sendiri. Sifat takabur tidak mendatangkan pengaruh positif bagi orang yang memilikinya, sebaliknya justru mendatangkan berbagai macam akibat negatif yang akan merugikan diri orang yang mempunyai sifat tersebut.
Adapun beberapa akibat negatif yang ditimbulkan oleh sifat takabur adalah sebagai berikut.
a.    Tidak mau menerima kebenaran
Orang yang sombong merasa dirinya paling hebat, paling benar, dan paling baik. Apabila dinasehati, ia akan sulit untuk menerimanya. Apalagi bila yang menasehati adalah orang yang dia anggap lebih rendah, lebih miskin, atau lebih hina disbanding dirinya.
b.     Meremehkan orang lain
Orang takabur cenderung meremehkan orang lain. Hal ini disebabkan orang takabur tidak mau kalau diungguli oleh orang lain. Ia akan selalu menganggap dirinya lebih hebat dari orang lain, orang lain lebih rendah dibanding dirinya. Akibat sikap merendahkan orang lain ini, orang takabur akan dibenci dan dijauhi oleh orang-orang di sekitarnya.
c.    Tidak bersyukur kepada Allah swt.
Sifat takabur akan menutup mata hati, akan kebesaran Allah swt. Orang dengan sifat takabur akan cenderung beranggapan bahwa semua yang ia miliki, apakah itu kekayaan, kecantikan, kedudukan, kekuasaan, merupakan hasil jerih payah ia sendiri. Mereka tidak mau menundukkan diri dan mengakui bahwa semua itu merupakan karunia dari Allah swt. Sesungguhnya, tanpa ijin dan kuasa Allah swt., tidak mungkin kekayaan, kekuasaan, kedudukan itu bisa mereka dapatkan.
d.   Tidak disukai oleh orang lain
Orang sombong dalam bergaul mempunyai kecenderungan untuk memilih-milih teman. Karena menganggap dirinya hebat, maka ia pun berpikir harus bergaul dengan orang-orang yang menurutnya hebat. Dia tidak akan bergaul dengan sembarang orang atau dengan orang-orang yang dianggapnya lebih rendah. Karena keculasan hatinya inilah, pemilik jiwa takabur akan dijauhi oleh orang-orang di sekitarnya.
e.    Dekat dengan setan dan diancam akan ditempatkan di neraka
Sombong adalah kotoran jiwa yang akan menjauhkan manusia dari kasih manusia lain dan dari kemurahan Allah swt. Satu-satunya makhluk yang akan berdekatan dengan sifat takabur adalah setan yang terkutuk. Oleh sebab itu, dalam hadisnya nabi bersabda bahwa orang-orang yang sombong tempatnya tiada lain dan tiada bukan adalah di neraka
4.     Cara Menghindari Sifat Takabur
Terang sudah bahwa takabur bukanlah sifat terpuji. Oleh sebab itu, sebisa mungkin kita hendaknya menjauhkan diri dari sifat tercela ini. Tahukah kamu cara-cara agar kita terbebas dari kotoran jiwa yang jelek ini? Berikut ini merupakan beberapa cara agar kita bisa terhindar dari sifat takabur (sombong).
a.    Lebih mendekatkan diri kepada Allah swt., dengan cara memperbanyak zikir dan doa.
b.   Memperbanyak keikutsertaan pengajian dan ceramah ceramah agama.
c.    Memahami dan menyadari bahaya takabur, baik di dunia maupun di akhirat nanti.


BAB III
PENUTUP
A.  Kesimpulan
1.    Qadanya dengan cara berusaha, berdoa akan tawakkal yang akan menentukan hasilnya (takdirnya).
a.   Ciri-ciri orang beriman kepada Qada dan Qadar adalah:
1)   selalu beriktiar dengaan sungguh untuk meraih ridha Allah swt.
2)   Bertawakal kepada Allah swt. atas segala sesuatu yang diusahakannya.
3)   Jika usahanya belum berhasil, tidak putus asa
4)   Berusaha sungguh-sungguh agar dapat meraih prestasi yang diinginka
5)   Selau berdoa kepada Allah swt.
b.   Pengertian
1)   Qada adalah keputusan Allah swt. terhadap Makhluk-Nya atas segala sesuatu yang akan terjadi di dunia maupun di akhirat.
2)  Qadar adalah segala ketentuan Allah swt. Terhadap makhluk-Nya atas segala sesuatu yang telah terjadi. Hubungan antara qada dan qadar adalah qada keputusan yang belum terjadi (rencana) sedangkan qadar peristiwa setelah terjadi, sehinggga jika terjadi musibah, memang sebelumnya sudah direncanakan (di qada) oleh Allah dan kejadiannya pun sudah Allah takdirkan.
c.    Segala sesuatu selain Allah sudah diqadakan oleh-Nya, sehingga makhluknya harus berdoa dengan sungguh-sungguh agar qadanya baik sehingga takdirnyapun juga baik.

2.   Takabur atau sombong adalah tindakan menolak kebenaran dan merendahkan manusia
a.    Contoh orang takabur adalah Fira’‘un, Karun dan abu Jahal
b.   Akibat negatif dari sifat takabur adalah:
1)   tidak mau menerima kebenaran
2)   meremehkan orang lain
3)   tidak bersyukur kepada Allah swt.
4)   tidak disukai oleh orang lain
5)   Dekat dengan setan dan diancam akan ditempatkan di neraka
B.    Saran
1.   Mahasiswa
Semoga dengan adanya makalah ini dapat di jadikan referensi bagi mahasiswa untuk mendapatkan sedikit informasi mengenai pendidikan terutama yang sesuai dengan judul makalah ini dan di harapkan pula untuk semakin meningkatkan kesadaran diri untuk meningkatkan minat membaca dalam rangka menambah wawasan diri tentang ilmu pengetahuan.
2.   Dosen
Dengan semakin melonjaknya keingintahuan mahasiswa di harapkan dosen untuk membahas lebih detail tentang masalah-masalah yang tidak di ketahui oleh mahasiswa.
3.   Lembaga
Dalam rangka menambah dan meningkatkan pengetahuan mahasiswa serta menarik minat mahasiswa untuk meramaikan perpustakaan dengan kegiatan gemar membaca di harapkan untuk menambah jumlah buku-buku sehingga lebih banyak referensi yang dapat di jadikan mahasiswa dalam membuat makalah atau penelitian.

Materi Fiqih di MA kelas XI semester 1

BAB 1 JINAYAT A.   Pengertian Jinayat        Jinayat adalah salah satu cabang dari yang ada dalam ilmu fikih.   Kata jinayat ( جِ...