BAB II
PEMBAHASAN
A.
Meningkatkan keimanan kepada Qadha dan Qadhar
1. Ciri-ciri Orang Beriman Kepada Qada dan Qodar
Iman kepada qada dan qadar adalah menyakini
dengan sepenuh hati bahwa segala sesuatu yang terjadi di alam ini dikuasai oleh
sesuatu hukum yang pasti dan tetap yang tidak tunduk kepada kemauan sendiri.
Segala sesuatu meliputi semua kejadian yang menimpa seluruh makhluk hidup,
termasuk manusia dan benda-benda yang ada di alam semesta.
Berikut ini
ciri-ciri orang yang beriman kepada Allah swt.
a.
Selalu
beriktiar dengan sungguh-sungguh dalam meraih ridha Allah
swt.
b.
Bertawakal
kepada Allah swt., atas segala sesuatu yang diusahakannya.
Cara-cara
bertawakal kepada Allah swt. antara lain.
1) Hendaklah mengerjakan pekerjaan dengan tekun dan ikhlas
2) Melaksanakan pekerjaan harus diikuti ikhtiar lahir dan batin
3) Harus mempunyai keyakinan bahwa ikhtiarnya akan Berhasil
4) Jika berhasil tetap bersyukur kepada Allah swt dan jika gagal tidak
berputus asa.
c. Apabila usahanya belum berhasil, tidak putus asa.
firmanAllah swt.
(Q.S. Yusuf/12: 87)
d. Berusaha dengan sungguh-sungguh agar dapat meraih prestasi
yang diinginkan.
(Q.S. ar-Ra’d/13:11)
e. Selalu berdoa kepada Allah swt yang memiliki apa yang ada di dunia maupun
yang di akhirat. Jika tidak berdoa kepadaAllah swt. hukumnya berdosa.
2. Hubungan Antara Qada dan Qadar
Kalian bisa menjelaskan hubungan antara keduanya. Kita
pelajari dulu tentang qada dan qadar.
a. Qada artinya keputusan atau ketetapan Allah swt terhadap makhlukNya
atas segala sesuatu yangt akan terjadi di dunia maupun di
akhirat.
b. Qadar artinya segala ketentuan Allah swt yang
terjadi.
Kalian ingat musibah yang terjadi pada tahun 2006?
1) Pesawat Adam Air hilang, tidak satu mayat pun ditemukan
termasuk bangkai pesawat, hanya sayap satu ditemukan nelayan itupun belum tentu.
2) KM Senopati Expres yang tenggelam di laut Jawa, bangkai kapal
hilang, penumpang ditemukan satu persatu itupun waktunya lama
sekali.
3) Kereta api dengan kereta api bertabrakan manusia jadi korban, harta hilang,
dan membuat waswas bagi orang yang akan bepergian.
c. Macam-macam takdir
Takdir itu sendiri dibagi atas dua hal, yaitu
takdir mubram dan takdir muallaq.
1) Takdir mubram yaitu ketentuan Allah swt yang sudah berlaku atas manusia
tanpa dapat dielakan lagi meskipun dengan ikhtiar seperti usia, kelahiran dan
kematian.
2) Takdir muallaq yaitu ketentuan Allah swt yang mungkin dapat diubah oleh
manusia melalui ikhtiarnya bila Allah swt mengijinkan. Seperti kekayaan,
kepandaian, kesehatan dan lain-lain.
3. Contoh-contoh Qada dan Qadar Dalam Kehidupan Sehari-hari
Kalian bisa memberi contoh qada dan qadar jika bisa sebutkan 3 contoh
saja.
a.
Contoh
yang baik adalah seorang yang bisa menunaikan ibadah haji.
Oleh Allah sudah ada qada sebelum dia berangkat untuk dia,
kemudian ia sudah haji, maka takdir berlaku untukdia.
b.
Contoh
yang jelek adalah seseorang bisa merampok, oleh Allah sudah
ada qada sebelum dia melaksanakan untuk dia, kemudian dia
sudah merampok, maka takdir Allah swt. Berlaku untuk dia.
4.
Ayat-ayat Al-Qur’an yang Berkaitan dengan Qada
dan Qadar
Kalian sudah pernah baca ayatnya? Jika sudah sebutkan 3 ayat saja.
a.
(QS. Ar Ra‘du/13: 8)
b.
(Q.S. Yasin/36: 38)
c.
(Q.S. An-Nisa/4: 78)
d.
(Q.S.Ar-Ra‘d/13:
11
B.
Menghindari perilaku tercela
1.
Pengertian Takabur
Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Muslim, Rasulullah saw. menjelaskan
tentang pengertian takabur (sombong), yaitu sebagai berikut:
Artinya: “Tidak akan masuk surga orang yang dalam hatinya tersimpan
sedikit saja kesombongan. Sahabat berkata: Sesungguhnya
ada seseorang yang suka berpakaian bagus
dan sandalnya juga bagus. Rasulullah bersabda: Sesungguhnya
Allah itu indah dan menyukai keindahan sedangkan
sombong itu menolak kebenaran dan merendahkan
manusia. (H.R. Muslim/131)
Dari hadis di
atas jelas bahwa yang dimaksud takabur atau sombong adalah
tindakan menolak kebenaran dan merendahkan manusia. Orang
yang takabur akan selalu menganggap dirinya lebih baik dan
lebih benar dibandingkan dengan orang lain. Orang yang takabur juga akan selalu
menganggap rendah atau remeh terhadap orang lain.
Sifat takabur ini biasanya dipengaruhi oleh kedudukan, kekayaan,
kecantikan, kepandaian, atau keunggulan lain yang dimiliki seseorang. Orang yang sombong atau takabur akan dijauhi oleh teman-temannya.
Allah swt tidak
suka terhadap orang-orang yang sombong. Hal ini sesuai dengan firman Allah swt. dalam surah an-Nahl
sebagai berikut: (Q.S. an-Nahl/16 : 23)
2.
Contoh Perilaku Sombong (Takabur)
Bahkan dalam hadis yang diriwayatkan oleh Muslim, seperti yang telah
disebutkan di atas, orang-orang yang sombong diancam dengan hukuman tidak akan
masuk surga. Sejarah mencatat banyak orang yang terjebak dalam perilaku sombong
dan takabur. Kebanyakan dari mereka celakanya adalah orang-orang
yang berpengaruh atau memegang kekuasaan. Seperti yang telah
difirmankan oleh Allah swt., bahwa orang-orang dengan sifat
takabur ini tidak akan mempunyai hidup yang indah dan bermakna.
Orang-orang ini biasanya akan berakhir dengan tragis dan
mengenaskan.
Beberapa
contoh manusia dengan sifat sombong dan takabur antara lain:
a. Raja Fira‘un
Firaun oleh Allah swt. banyak diberi kelebihan yaitu pangkat, kedudukan,
kekuasaan, dan kerajaan. Bahkan, Firaun
diberi kefadalan
oleh Allah swt. berupa selama hidupnya ia tidak pernah sakit.
Dengan kelebihan-kelebihan yang diberikan oleh Allah swt. tersebut,
bukannya bersyukur dan berterima kasih, Firaun malah menjadi
kufur dan takabur. Firaun merasa dirinya paling berkuasa, paling
hebat. Bahkan, Firaun mengaku dirinya sebagai Tuhan. Allah
swt. mengutus Nabi Musa as. untuk menunjukkan kebenaran dan
mengajak Firaun kembali beriman kepada Allah swt. Terhadap ajakan
Nabi Musa ini Firaun sama sekali tidak bergeming Takabur.
b. Karun
Karun
merupakan contoh manusia yang sombong karena harta yang
dimiliki. Oleh Allah swt., Karun diberi kekayaan yang luar
biasa jumlahnya. Terhadap kekayaan ini, Karun kemudian menjadi
lupa diri dan melupakan fitrahnya sebagai manusia. Karun berubah
menjadi manusia dengan derajat kesombongan yang luar biasa.
Allah tidak berkenan dengan sifat Karun tersebut, akhirnya Allah
menenggelamkan seluruh harta Karun ke dalam bumi.
c. Abu Lahab
Abu
Lahab merupakan contoh orang yang sombong karena kedudukan dan
pengaruhnya di masyarakat. Pada waktu itu, Abu Lahab merupakan
tokoh masyarakat yang sangat disegani oleh semua orang.
Akibat merasa dirinya lebih hebat dari semua orang, Abu
Lahab pun kemudian mengingkari ajakan Rasulullah saw. untuk
beriman kepada Allah swt.
3.
Akibat Negatif dari Sifat Takabur
Sifat takabur,
dalam apapun bentuknya, merupakan sifat yang harus dijauhi
oleh setiap manusia. Sifat ini tidak membawa manfaat tapi
justru akan melahirkan bencana bagi dirinya sendiri. Sifat takabur
tidak mendatangkan pengaruh positif bagi orang yang memilikinya,
sebaliknya justru mendatangkan berbagai macam akibat negatif
yang akan merugikan diri orang yang mempunyai sifat tersebut.
Adapun beberapa akibat negatif yang ditimbulkan oleh sifat takabur
adalah sebagai berikut.
a. Tidak mau menerima kebenaran
Orang
yang sombong merasa dirinya paling hebat, paling benar, dan
paling baik. Apabila dinasehati, ia akan sulit untuk menerimanya.
Apalagi bila yang menasehati adalah orang yang dia anggap
lebih rendah, lebih miskin, atau lebih hina disbanding dirinya.
b. Meremehkan orang lain
Orang
takabur cenderung meremehkan orang lain. Hal ini disebabkan
orang takabur tidak mau kalau diungguli oleh orang lain.
Ia akan selalu menganggap dirinya lebih hebat dari orang lain,
orang lain lebih rendah dibanding dirinya. Akibat sikap merendahkan
orang lain ini, orang takabur akan dibenci dan dijauhi oleh
orang-orang di sekitarnya.
c. Tidak bersyukur kepada Allah swt.
Sifat
takabur akan menutup mata hati, akan kebesaran Allah swt. Orang
dengan sifat takabur akan cenderung beranggapan bahwa semua
yang ia miliki, apakah itu kekayaan, kecantikan, kedudukan,
kekuasaan, merupakan hasil jerih payah ia sendiri. Mereka
tidak mau menundukkan diri dan mengakui bahwa semua itu
merupakan karunia dari Allah swt. Sesungguhnya, tanpa ijin dan
kuasa Allah swt., tidak mungkin kekayaan, kekuasaan, kedudukan
itu bisa mereka dapatkan.
d. Tidak disukai oleh orang lain
Orang
sombong dalam bergaul mempunyai kecenderungan untuk
memilih-milih teman. Karena menganggap dirinya hebat, maka
ia pun berpikir harus bergaul dengan orang-orang yang menurutnya
hebat. Dia tidak akan bergaul dengan sembarang orang atau
dengan orang-orang yang dianggapnya lebih rendah. Karena
keculasan hatinya inilah, pemilik jiwa takabur akan dijauhi oleh
orang-orang di sekitarnya.
e. Dekat dengan setan dan diancam akan ditempatkan di
neraka
Sombong
adalah kotoran jiwa yang akan menjauhkan manusia dari
kasih manusia lain dan dari kemurahan Allah swt. Satu-satunya
makhluk yang akan berdekatan dengan sifat takabur adalah setan
yang terkutuk. Oleh sebab itu, dalam hadisnya nabi bersabda
“bahwa
orang-orang yang sombong tempatnya tiada lain dan tiada bukan
adalah di neraka”
4.
Cara Menghindari Sifat Takabur
Terang sudah
bahwa takabur bukanlah sifat terpuji. Oleh sebab itu, sebisa
mungkin kita hendaknya menjauhkan diri dari sifat tercela ini.
Tahukah kamu cara-cara agar kita terbebas dari kotoran jiwa
yang jelek ini? Berikut ini merupakan beberapa cara agar kita bisa
terhindar dari sifat takabur (sombong).
a. Lebih mendekatkan diri kepada Allah swt., dengan cara memperbanyak
zikir dan doa.
b. Memperbanyak keikutsertaan pengajian dan ceramah ceramah agama.
c. Memahami dan menyadari bahaya takabur, baik di dunia maupun
di akhirat nanti.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1.
Qadanya
dengan cara berusaha, berdoa akan tawakkal yang akan menentukan
hasilnya (takdirnya).
a.
Ciri-ciri
orang beriman kepada Qada dan Qadar adalah:
1)
selalu
beriktiar dengaan sungguh untuk meraih ridha Allah swt.
2)
Bertawakal
kepada Allah swt. atas segala sesuatu yang diusahakannya.
3)
Jika
usahanya belum berhasil, tidak putus asa
4)
Berusaha
sungguh-sungguh agar dapat meraih prestasi yang diinginka
5)
Selau
berdoa kepada Allah swt.
b.
Pengertian
1)
Qada
adalah keputusan Allah swt. terhadap Makhluk-Nya atas segala
sesuatu yang akan terjadi di dunia maupun di akhirat.
2) Qadar adalah segala ketentuan Allah swt. Terhadap makhluk-Nya
atas segala sesuatu yang telah terjadi. Hubungan antara qada dan qadar adalah qada keputusan
yang belum terjadi (rencana) sedangkan qadar peristiwa setelah terjadi,
sehinggga jika terjadi musibah, memang sebelumnya sudah direncanakan (di qada) oleh
Allah dan kejadiannya pun sudah Allah takdirkan.
c.
Segala sesuatu selain Allah sudah diqadakan
oleh-Nya, sehingga makhluknya harus berdoa dengan sungguh-sungguh agar qadanya
baik sehingga takdirnyapun juga baik.
2.
Takabur
atau sombong adalah tindakan menolak kebenaran dan merendahkan
manusia
a.
Contoh
orang takabur adalah Fira’‘un, Karun dan abu Jahal
b.
Akibat
negatif dari sifat takabur adalah:
1)
tidak
mau menerima kebenaran
2)
meremehkan
orang lain
3)
tidak
bersyukur kepada Allah swt.
4)
tidak
disukai oleh orang lain
5)
Dekat
dengan setan dan diancam akan ditempatkan di neraka
B. Saran
1. Mahasiswa
Semoga dengan adanya makalah ini dapat di jadikan referensi bagi
mahasiswa untuk mendapatkan sedikit informasi mengenai pendidikan terutama yang
sesuai dengan judul makalah ini dan di harapkan pula untuk semakin meningkatkan
kesadaran diri untuk meningkatkan minat membaca dalam rangka menambah wawasan
diri tentang ilmu pengetahuan.
2. Dosen
Dengan semakin
melonjaknya keingintahuan mahasiswa di harapkan dosen untuk membahas lebih
detail tentang masalah-masalah yang tidak di ketahui oleh mahasiswa.
3.
Lembaga
Dalam rangka menambah dan
meningkatkan pengetahuan mahasiswa serta menarik minat mahasiswa untuk
meramaikan perpustakaan dengan kegiatan gemar membaca di harapkan untuk
menambah jumlah buku-buku sehingga lebih banyak referensi yang dapat di jadikan
mahasiswa dalam membuat makalah atau penelitian.